TAICCA Gandeng Sinemart Indonesia Agar Film Taiwan Mendunia melalui kemitraan strategis dengan Indonesia Dalam upaya mempromosikan film-film berbahasa Mandarin bergenre komersial di pasar internasional, Taiwan Creative Content Agency TAICCA kerja sama dengan PT Sinemart Indonesia, salah satu perusahaan produksi film dan televisi terbesar di Tanah Air.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program unggulan TAICCA bertajuk 2025 Rocket Program: Chinese-Language Genre Film, sebuah proyek lintas negara yang dirancang untuk meningkatkan daya saing film Taiwan yang mengusung genre populer seperti aksi, horor, romansa, dan thriller.

Melalui program ini, Taiwan berambisi membentuk jaringan produksi dan distribusi internasional yang lebih luas, dengan melibatkan mitra-mitra utama di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Kemitraan ini diumumkan secara resmi pada Senin, 12 Mei 2025, sebagaimana diberitakan dalam laman resmi Focus Taiwan. Kehadiran PT Sinemart Indonesia dalam kolaborasi ini menandai langkah penting dalam membangun jembatan budaya serta mempererat hubungan antara sektor industri kreatif kedua negara.

TAICCA Gandeng Sinemart Indonesia Strategis Internasional

Sinemart Indonesia dikenal luas sebagai rumah produksi yang telah melahirkan ratusan judul serial televisi dan puluhan film layar lebar yang sukses secara komersial. Di bawah kepemimpinan Chief Executive Officer David Suwarto, perusahaan ini menunjukkan konsistensi dalam menciptakan konten lokal yang relevan dan diminati khalayak, terutama melalui platform digital seperti Vidio, di mana mereka mendominasi kategori drama romantis dan aksi.

Pengalaman dan reputasi yang dimiliki Sinemart menjadikan mereka mitra yang dipandang mampu memahami dinamika pasar Asia Tenggara secara mendalam. Melalui kerja sama ini, Sinemart tidak hanya terlibat dalam produksi konten, tetapi juga memberikan kontribusi dalam bentuk wawasan pasar, tren penonton, dan strategi penyusunan cerita yang efektif.

Dalam konferensi industri film yang diselenggarakan oleh TAICCA pada 5 dan 6 Mei 2025 di Taiwan, David Suwarto hadir sebagai perwakilan Indonesia, bersama perwakilan dari Bound Entertainment asal Korea Selatan dan Transformation Films dari Thailand. Kegiatan tersebut mempertemukan lebih dari 100 profesional industri film Taiwan dengan enam tim kreatif lokal yang telah terpilih untuk bekerja sama dalam tahap awal pengembangan proyek.

Sinemart secara aktif mempresentasikan data pasar perfilman Indonesia, menyoroti perilaku penonton serta jenis konten yang memiliki potensi besar untuk diterima oleh masyarakat luas. Informasi tersebut menjadi bahan pertimbangan penting dalam merancang konten lintas budaya yang dapat menjangkau lebih banyak audiens di kawasan Asia Tenggara.

Fokus pada Produksi Bersama dan Diversifikasi Distribusi

Ketua TAICCA, Homme Tsai, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kolaborasi ini memiliki peran strategis dalam membuka jalur distribusi baru dan mengurangi ketergantungan Taiwan pada pasar film domestik atau satu pasar internasional tunggal.

Ia menegaskan bahwa dengan menggandeng mitra seperti Sinemart, Taiwan dapat memperkuat kapabilitas produksi nasional serta memperluas jejaring bisnisnya ke wilayah-wilayah dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.

“Kerja sama ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan industri perfilman Taiwan lebih tangguh dan adaptif terhadap perubahan kondisi ekonomi global. Melalui pemanfaatan wawasan pasar dari mitra-mitra regional seperti Indonesia, kami berharap dapat mengembangkan konten yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan selera penonton Asia Tenggara,” ujar Tsai.

Ia juga menambahkan bahwa kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, memiliki basis penonton yang besar dan beragam untuk film-film bergenre. Oleh karena itu, karya-karya yang dihasilkan dari kolaborasi ini diharapkan dapat menembus pasar dengan respons positif.

Dua Proyek Film Bersama Resmi Dikembangkan

Sebagai hasil konkret dari seleksi proyek dalam 2025 Rocket Program, dua proyek film yang diajukan oleh PT Sinemart telah berhasil lolos dan akan memasuki tahap pengembangan bersama. Kedua film tersebut adalah Follow Your Heart dan Corpse-born Child, dua judul yang mengangkat tema berbeda namun tetap berakar pada narasi kuat dan potensi pasar yang menjanjikan.

Kedua proyek ini akan menjalani proses pengembangan skenario bersama dengan tim kreatif asal Taiwan selama enam bulan ke depan. Selain penulisan skenario, kegiatan lain seperti pembentukan tim produksi dan presentasi kepada calon investor internasional juga termasuk dalam rangkaian agenda kerja sama ini.

Kolaborasi ini merupakan kali pertama bagi Sinemart menggarap produksi lintas negara bersama mitra asal Taiwan. Dengan pengalaman luas yang dimiliki dalam industri hiburan, Sinemart menilai proyek ini sebagai langkah awal untuk memperluas jangkauan distribusi kontennya ke pasar global.

Kehadiran mereka dalam jaringan distribusi internasional yang lebih besar akan membuka pintu bagi konten-konten lokal Indonesia untuk meraih audiens global.

Penutup: Sinergi Asia dalam Industri Kreatif

Inisiatif bersama antara Taiwan dan Indonesia melalui TAICCA dan Sinemart menjadi bukti bahwa kerja sama lintas batas dalam sektor industri kreatif mampu menciptakan peluang baru di tengah ketatnya persaingan global.

Dengan mengedepankan prinsip saling berbagi keahlian, pemahaman pasar, serta keinginan untuk tumbuh bersama, proyek ini diharapkan menjadi model kolaborasi yang dapat diikuti oleh negara-negara lain di kawasan.

Bagi para pelaku industri perfilman dan penonton, kerja sama ini menghadirkan harapan baru terhadap hadirnya konten Asia yang tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga mampu menembus batas budaya dan bahasa. Film-film hasil kolaborasi ini nantinya akan menjadi representasi nyata dari kekuatan sinergi regional yang berfokus pada nilai, kreativitas, dan jangkauan global.

Baca Juga : AS Dorong Pengesahan Status Krimea di Bawah Kedaulatan Rusia