Satu Orang Terluka Tawuran di Saharjo Jaksel, Sempat Tergeletak di Jalanan

Satu Orang Terluka Tawuran di Saharjo Jaksel, Sempat Tergeletak di Jalanan

Satu Orang Terluka Tawuran di Saharjo Jaksel, Sempat Tergeletak di Jalanan

Kejadian tawuran kembali mencoreng wajah ibu kota. Kali ini, bentrokan antar kelompok remaja terjadi di kawasan

Saharjo, Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 19 Juni 2025. Insiden tersebut menyebabkan satu orang remaja

terluka parah dan sempat tergeletak di tengah jalan sebelum akhirnya dievakuasi oleh warga dan aparat kepolisian.

Peristiwa itu sempat membuat lalu lintas di sekitar Jalan Saharjo tersendat, karena warga dan pengendara berhenti untuk melihat situasi.

Video dan foto kejadian pun viral di media sosial, memperlihatkan korban dalam kondisi bersimbah darah dengan

luka di bagian kaki dan tangan, diduga akibat sabetan senjata tajam.

Satu Orang Terluka Tawuran di Saharjo Jaksel, Sempat Tergeletak di Jalanan


Kronologi Kejadian

Menurut keterangan saksi mata, tawuran terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Dua kelompok remaja yang diduga berasal

dari wilayah berbeda saling serang menggunakan senjata tajam dan benda tumpul. Bentrokan berlangsung cepat, sekitar 10–15 menit

namun cukup brutal hingga menyebabkan satu korban jatuh tersungkur.

“Awalnya cuma teriak-teriak, tapi tiba-tiba mereka lari ke tengah jalan sambil bawa parang. Kami langsung lari masuk ke

warung, takut kena,” ujar Mulyadi, seorang pedagang kaki lima di sekitar lokasi.

Setelah salah satu korban terjatuh, kelompok lainnya segera melarikan diri.

Warga yang berada di sekitar kejadian tidak berani langsung menolong, karena situasi masih tegang.

Beberapa menit kemudian, aparat dari Polsek Tebet tiba di lokasi dan langsung mengamankan area serta mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.


Kondisi Korban dan Tindakan Polisi

Korban yang belum diungkap identitasnya secara resmi oleh pihak kepolisian, diperkirakan berusia sekitar 17 tahun.

Ia mengalami luka cukup serius di bagian kaki kanan dan tangan kiri, namun dalam kondisi sadar saat dievakuasi.

Kapolsek Tebet, Kompol Yudi Haryanto, dalam keterangannya mengatakan bahwa pihaknya

telah mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi dan sedang memburu pelaku lain yang terlibat dalam tawuran tersebut.

Kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak sekolah dan RT/RW setempat untuk mengidentifikasi para pelaku,” ujarnya.

Polisi juga melakukan patroli lebih intensif di kawasan Saharjo dan sekitarnya untuk mencegah tawuran susulan.

Beberapa remaja yang dicurigai terlibat juga telah dimintai keterangan.


Reaksi Warga dan Seruan Keamanan

Warga sekitar menyatakan keprihatinan dan rasa tidak aman akibat seringnya terjadi tawuran remaja di wilayah tersebut.

Dalam tiga bulan terakhir, setidaknya sudah dua kali terjadi bentrokan yang melibatkan anak muda di sekitar Jakarta Selatan, termasuk kawasan Saharjo dan Tebet.

“Sekarang malam-malam jadi was-was, apalagi kalau anak-anak muda nongkrong sambil bawa motor rame-rame.

Harusnya aparat dan orang tua lebih tegas,” ujar Sri Wahyuni, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Ketua RW setempat juga menyampaikan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan kepolisian

tokoh masyarakat, dan sekolah-sekolah sekitar untuk

meningkatkan edukasi dan pengawasan terhadap remaja, terutama menjelang waktu malam.


Seruan Kepada Orang Tua dan Sekolah

Aksi tawuran remaja seperti ini kembali membuka diskusi tentang

pentingnya peran keluarga dan pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda.

Banyak pihak menilai bahwa pengawasan terhadap aktivitas anak-anak remaja saat malam hari masih sangat kurang.

Psikolog remaja, dr. Maya Fitriani, menyebut bahwa anak-anak usia sekolah sering terlibat tawuran karena pengaruh kelompok sebaya

media sosial, serta kurangnya kontrol orang tua.

“Remaja butuh ruang berekspresi dan diperhatikan. Jika tidak mendapat dukungan emosional di rumah atau

lingkungan sekolah, mereka mudah terbawa ke arah negatif seperti tawuran,” ujarnya.

Baca juga:Narkotika Dikendalikan Seorang Wanita BNNP Bongkar Jaringan


Penutup

Tawuran di Saharjo, Jakarta Selatan, yang menyebabkan satu remaja terluka parah menjadi

peringatan keras bagi semua pihak—baik aparat, sekolah, maupun keluarga—untuk meningkatkan pengawasan dan komunikasi terhadap generasi muda.

Pemerintah daerah dan aparat keamanan diharapkan bisa lebih sigap dalam merespons

potensi kerawanan sosial, sementara masyarakat juga diminta aktif melapor jika melihat tanda-tanda kerusuhan atau aksi remaja mencurigakan.

Dengan kolaborasi semua pihak, diharapkan kejadian serupa tidak kembali terulang.

adminTres Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TresDemaIO

TresDemaio adalah platform artikel terpercaya yang menyajikan berbagai informasi menarik, inspiratif, dan edukatif. Kami hadir untuk memenuhi kebutuhan pembaca dengan konten yang berkualitas, mencakup beragam topik seperti Kuliner, gaya hidup, Politik, bisnis, dan banyak lagi.