Komplotan Remaja Pencuri Kambing Di Purworejo Dibekuk Polisi berhasil membongkar dan menangkap sekelompok remaja yang terlibat dalam aksi pencurian hewan ternak jenis kambing di wilayah Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Kelima pelaku diketahui telah melancarkan aksinya di empat lokasi berbeda selama bulan suci Ramadan.

Kelima tersangka yang kini telah diamankan oleh pihak kepolisian masing-masing berinisial FF (19), NFS (19), dan YAR (17) yang merupakan warga Kota Semarang, NA (19) warga Kabupaten Batang, serta IPR (17) yang berdomisili di Kabupaten Purworejo. Mereka diketahui telah mencuri empat ekor kambing dari sejumlah kandang milik warga pada dini hari tanggal 3 Maret 2025.

Kapolres Purworejo, AKBP Andry Agustiano, dalam konferensi pers yang digelar di Markas Polres Purworejo pada Rabu (26/3/2025) sore, mengungkapkan bahwa para pelaku melakukan pencurian dengan perencanaan yang cukup matang. Mereka bahkan menyewa kendaraan untuk mendukung kegiatan kriminal tersebut.

Komplotan Remaja Pencuri Kambing Bulan Ramadan

“Para tersangka diketahui mencuri kambing dari kandang milik warga Sukarto yang berada di Desa Kedunggubah, Kecamatan Kaligesing. Selain itu, mereka juga beraksi di dua titik lainnya yang masih berada di wilayah Kaligesing dan satu kandang milik warga bernama Fatchul Human di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Purworejo,” jelas AKBP Andry.

Dalam setiap aksinya, kelompok ini telah membagi tugas dengan rinci. Ada yang bertugas menyewa kendaraan, melakukan survei terhadap lokasi sasaran, memotong tali pengikat hewan, hingga bertindak sebagai penjual di pasar hewan. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut kambing hasil curian adalah mobil rental jenis Suzuki Ertiga.

“Modus operandi yang digunakan oleh kelompok ini cukup terstruktur. Salah satu pelaku menyewa mobil rental, pelaku lainnya bertugas melakukan pemantauan lokasi dan keamanan sekitar kandang, sementara yang lain beraksi dengan memotong tali pengikat kambing dan langsung membawa hewan curian ke dalam kendaraan. Setelah berhasil, kambing tersebut dijual ke pasar hewan yang berada di wilayah Kabupaten Grobogan,” lanjutnya.

Aksi pencurian yang dilakukan oleh para pelaku menimbulkan keresahan di kalangan warga, terutama peternak lokal. Laporan masyarakat yang masuk ke Polres Purworejo kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan intensif oleh Tim Operasional Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Purworejo. Hasilnya, para pelaku berhasil diamankan pada 14 Maret 2025, sekitar dua pekan setelah aksi pencurian terjadi.

“Dalam beberapa minggu terakhir, laporan kehilangan kambing di wilayah kami meningkat signifikan. Tim opsnal kami langsung melakukan pemantauan, penyelidikan, serta analisis pola kejahatan. Berkat kerja keras tim, kelima tersangka akhirnya berhasil ditangkap tanpa perlawanan,” tambah AKBP Andry.

Dalam proses penangkapan, petugas turut mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu unit mobil Suzuki Ertiga yang digunakan untuk mengangkut kambing curian, beberapa unit telepon genggam milik para tersangka, serta bukti-bukti komunikasi dan koordinasi pelaku saat menjalankan aksi kejahatan mereka.

Di Purworejo Dibekuk Polisi

Sementara itu, salah satu tersangka berinisial FF memberikan pengakuan bahwa alasan utama dirinya terlibat dalam tindak pencurian tersebut adalah karena tekanan ekonomi yang dialaminya pasca menikah. Ia mengaku harus memenuhi kebutuhan rumah tangga dan mengurus bayi yang baru lahir, sementara penghasilannya tidak mencukupi.

“Saya bingung bagaimana memenuhi kebutuhan rumah tangga. Istri saya baru melahirkan dan penghasilan tidak menentu. Karena itu, saya nekat melakukan pencurian kambing bersama teman-teman. Hasil penjualan kambing kami bagi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap FF saat diwawancarai usai rilis pers.

Ia juga mengakui bahwa kambing hasil curian dijual dengan harga lebih murah dari pasaran agar cepat laku, bahkan mencapai setengah dari harga normal. Penjualan dilakukan di pasar hewan wilayah Grobogan, yang lokasinya cukup jauh dari tempat kejadian perkara, guna menghindari kecurigaan dari warga setempat.

Atas perbuatannya, para tersangka kini harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka di hadapan hukum. Kelima pelaku telah ditahan di ruang tahanan Mapolres Purworejo dan dijerat dengan pasal 363 ayat (1) ke-1 dan ke-4 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan pemberatan.

Berdasarkan ketentuan hukum tersebut, mereka terancam hukuman pidana penjara maksimal tujuh tahun. Aparat penegak hukum masih melakukan pendalaman untuk mengetahui kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk dugaan keterlibatan jaringan penadah kambing curian yang beroperasi di pasar-pasar hewan di wilayah sekitar.

Baca Juga : Tiga Muncikari Trenggalek Ditangkap Menyediakan PSK Di Warung

Kapolres Purworejo juga mengimbau masyarakat, khususnya para peternak, untuk lebih waspada dan meningkatkan keamanan kandang ternak mereka, terutama pada malam hari. Ia juga meminta masyarakat untuk segera melapor apabila menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.

“Kami berharap masyarakat turut aktif dalam menjaga keamanan lingkungan. Bila melihat aktivitas yang tidak biasa, segera laporkan ke pihak kepolisian terdekat agar dapat segera ditindaklanjuti,” tutup AKBP Andry.

Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang dampak sosial dan ekonomi yang mendorong sebagian kalangan, termasuk remaja, untuk terjerumus dalam tindakan kriminal. Pemerintah daerah dan aparat keamanan diharapkan dapat bekerja sama dalam memberikan edukasi, pemberdayaan ekonomi, serta pengawasan intensif demi mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang.