Sleman, 10 Februari 2025 โ Sebuah insiden keracunan massal terjadi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, setelah ratusan warga mengalami gejala mual, muntah, demam, dan diare usai menyantap makanan dari sebuah hajatan. Hingga hari ini, jumlah korban yang dilaporkan mencapai 160 orang, dengan puluhan orang harus menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini bermula setelah warga menghadiri acara hajatan di Padukuhan Krasakan, Tempel, Sleman, pada Sabtu, 8 Februari 2025. Dalam acara tersebut, berbagai hidangan disajikan kepada tamu, termasuk bakso, sate, siomay, es krim, dan krecek. Namun, beberapa jam setelah mengonsumsi makanan, sejumlah tamu mulai mengeluhkan gejala gangguan pencernaan.
Sejak Sabtu malam hingga Minggu sore, jumlah korban terus bertambah. Mereka mengalami mual, muntah, sakit perut, demam, hingga diare parah. Beberapa orang mengalami dehidrasi akibat kehilangan cairan yang cukup banyak, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di fasilitas kesehatan.
Jumlah Korban dan Penanganan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengonfirmasi bahwa hingga hari ini total korban telah mencapai 160 orang. Dari jumlah tersebut:
- 39 orang menjalani perawatan inap di rumah sakit,
- 14 orang dalam tahap observasi,
- 107 orang dirawat jalan di puskesmas dan klinik terdekat.
Tim medis telah diterjunkan untuk menangani para pasien yang mengalami gejala berat. Selain itu, pemerintah daerah juga telah menyiapkan layanan kesehatan darurat guna mengantisipasi bertambahnya jumlah korban.
Baca Berita lain TresDemaIO lain nya juga:
- Panduan Lengkap Memulai Karir Freelance
- Tsunami Aceh 20 Tahun Silam
- Kenaikan Tarif PPN Indonesia Menjadi 12%
Dugaan Penyebab Keracunan
Berdasarkan penyelidikan awal, Dinkes Sleman mencurigai bahwa penyebab utama keracunan berasal dari makanan yang disajikan dalam hajatan tersebut. Tim kesehatan telah mengambil beberapa sampel makanan, termasuk siomay, yang dikonsumsi di dua lokasi berbeda yang mengalami kejadian serupa.
Menurut hasil investigasi sementara, siomay yang disajikan di acara hajatan tersebut diduga berasal dari produsen yang sama. Dinkes Sleman kini tengah melakukan uji laboratorium untuk memastikan apakah makanan tersebut mengandung bakteri atau zat berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan massal.
Langkah-Langkah Pencegahan
Menyikapi insiden ini, Dinkes DIY menegaskan pentingnya menjaga kebersihan dan kualitas makanan yang dikonsumsi masyarakat. Kepala Dinkes DIY menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih makanan, terutama yang dijual secara massal tanpa pengawasan ketat.
Pihak berwenang juga akan meningkatkan pengawasan terhadap para pedagang makanan, khususnya yang memproduksi makanan dalam jumlah besar untuk acara hajatan atau acara publik lainnya. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Imbauan untuk Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Sleman mengimbau masyarakat yang mengalami gejala serupa untuk segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, warga diharapkan lebih waspada terhadap makanan yang mereka konsumsi, memastikan bahwa makanan yang mereka beli berasal dari sumber yang terpercaya dan telah melalui proses pengolahan yang higienis.
Dinkes DIY juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan kasus serupa di lingkungan sekitar agar dapat segera ditangani sebelum menyebabkan dampak yang lebih luas.
Kasus ini masih dalam proses investigasi lebih lanjut oleh pihak berwenang, dan hasil laboratorium mengenai penyebab pasti keracunan massal ini diharapkan akan segera diumumkan dalam waktu dekat.
Leave a Reply