Fashion Show Riyadh 2025 Desainer Nina M. Nata Padukan Abaya

Fashion Show Riyadh 2025 Desainer Nina M. Nata Padukan Abaya

Fashion Show Riyadh 2025 Desainer Nina M. Nata Padukan Abaya desainer Tanah Air yang mengusung kekayaan budaya Indonesia dalam panggung internasional. Pada ajang pergelaran busana bertajuk “Noesa Birama” Fashion Show 2025 yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, desainer Nina M.

Nata berhasil mencuri perhatian publik melalui koleksi busana bertema “Splendor of Abaya”, yang merupakan hasil perpaduan antara abaya khas Timur Tengah dan wastra tradisional Sumatera Barat, yaitu Songket Silungkang.

Koleksi ini menghadirkan perspektif baru dalam menafsirkan abaya sebagai busana khas perempuan Arab, yang selama ini identik dengan warna hitam polos dan desain minimalis. Melalui sentuhan inovatifnya, Nina menghadirkan kombinasi harmonis antara tradisi lokal Indonesia dengan nuansa modest fashion Timur Tengah, menciptakan karya busana yang sarat makna budaya namun tetap relevan dengan selera global.

Fashion Show Riyadh 2025 Abaya Bertemu Songket Silungkang

Inspirasi Baju Lebaran dari Koleksi Desainer Indonesia yang Tampil di Riyadh Arab Saudi, Ada Abaya Berbahan Songket Silungkang - Lifestyle Liputan6.com

Dalam keterangan resmi yang diterima oleh media pada hari Senin (2/6/2025), Nina menjelaskan bahwa koleksi terbarunya merupakan upaya untuk memperkaya narasi abaya dengan menambahkan unsur lokal yang kuat, yakni kain songket Silungkang asal Sumatera Barat. Kain tradisional ini dikenal memiliki warna dominan merah, hijau, dan emas, yang ditenun menggunakan benang emas dan membentuk motif-motif khas Minangkabau.

“Selama ini, abaya dikenal luas dengan warna dominan hitam dan potongan longgar. Namun saya percaya, dengan menggabungkan keindahan motif wastra Nusantara, abaya dapat tampil lebih bervariasi dan elegan tanpa menghilangkan nilai kesopanan serta fungsi utamanya,” ujar Nina.

Dalam koleksi bertajuk Splendor of Abaya ini, Nina menampilkan enam desain utama yang terdiri dari outer modern berbahan Songket Silungkang. Busana tersebut dipadankan secara kontras dengan abaya berbahan sifon dan lace berwarna hitam, disertai sentuhan warna merah dan hijau yang senada dengan tone songket yang digunakan. Perpaduan warna-warna tegas ini menciptakan harmoni visual yang menonjolkan kemewahan sekaligus kesan anggun.

Koleksi ini mengadopsi siluet A-line khas abaya dalam berbagai bentuk, mulai dari gaun panjang (dress), tunik, hingga setelan celana lebar yang tetap menjaga unsur kesopanan dan kenyamanan. Untuk menambah nilai estetika, Nina menyematkan detail dekoratif berupa manik-manik (beads) dan ornamen bordir pada bagian lengan, kerah, dan bahu. Elemen dekoratif ini dirancang agar tidak hanya menjadi pemanis visual, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai simbolik yang dikandung oleh kain songket itu sendiri.

Tampil di Riyadh: Misi Budaya dan Diplomasi Indonesia di Panggung Global

Salah satu ciri khas paling menonjol dari koleksi ini adalah penggunaan motif Pucuk Rebung atau tunas bambu yang banyak ditemukan pada kain Songket Silungkang. Dalam konteks budaya Minangkabau, motif ini melambangkan pertumbuhan, harapan, dan kemajuan, menjadikannya simbol yang relevan untuk dipresentasikan di panggung internasional yang membawa misi diplomasi budaya.

“Setiap motif yang digunakan memiliki filosofi. Pucuk Rebung merupakan lambang pembaruan dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Nilai inilah yang ingin saya hadirkan dalam busana modest yang tetap menghargai akar budaya,” tambah Nina.

Inspirasi Baju Lebaran dari Koleksi Desainer Indonesia yang Tampil di Riyadh Arab Saudi, Ada Abaya Berbahan Songket Silungkang - Lifestyle Liputan6.com

Koleksi “Splendor of Abaya” mendapat kehormatan untuk dipamerkan dalam perhelatan Fashion Show Noesa Birama 2025 di Riyadh, Arab Saudi. Acara ini merupakan inisiatif dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, yang bertujuan untuk mempromosikan industri mode Indonesia kepada publik Arab Saudi dan kawasan Timur Tengah secara lebih luas.

Selain memperkenalkan karya-karya para desainer Indonesia, acara ini juga menjadi sarana diplomasi budaya yang efektif, mengingat Arab Saudi merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi, pendidikan, dan budaya. Kehadiran busana-busana yang mengangkat warisan tekstil tradisional Indonesia di panggung mode Riyadh menjadi bentuk apresiasi terhadap identitas lokal sekaligus menunjukkan kesiapan industri fashion Indonesia untuk bersaing di kancah internasional.

Menurut pernyataan resmi dari pihak KBRI Riyadh, kegiatan ini diharapkan dapat membuka jalur kerja sama bilateral antara pelaku industri fashion Indonesia dengan sektor industri kreatif di Arab Saudi. Selain itu, acara ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat citra positif Indonesia sebagai bangsa yang kaya budaya, kreatif, dan memiliki potensi besar dalam ekonomi kreatif.

Baca Juga : Deteksi Masalah Kesehatan Anak Pemantauan Obesitas Penting

adminTres Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TresDemaIO

TresDemaio adalah platform artikel terpercaya yang menyajikan berbagai informasi menarik, inspiratif, dan edukatif. Kami hadir untuk memenuhi kebutuhan pembaca dengan konten yang berkualitas, mencakup beragam topik seperti Kuliner, gaya hidup, Politik, bisnis, dan banyak lagi.