Yogyakarta, 27 Desember 2024 – Sebuah peristiwa tragis menimpa seorang mahasiswi di Yogyakarta. Korban, yang hingga kini identitasnya dirahasiakan, mengalami serangan penyiraman air keras oleh mantan pacarnya. Sebelum insiden mengerikan itu terjadi, korban diketahui sempat menerima ancaman dari pelaku.
Menurut laporan yang dihimpun, ancaman tersebut muncul akibat pelaku tidak bisa menerima kenyataan berakhirnya hubungan asmara mereka. Dalam berbagai pesan yang dikirimkan, pelaku sering kali menunjukkan perilaku obsesif dan mengintimidasi korban. Sayangnya, ancaman ini akhirnya diwujudkan dalam tindakan keji yang melukai korban secara fisik maupun mental.
Baca Juga Berita Viral lainnya Hanya di TresDemaIO
Kronologi Kejadian Penyiraman Air Keras pada Mahasiswi
Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam, 22 Desember 2024, di salah satu wilayah padat penduduk di Kota Yogyakarta. Saat itu, korban baru saja pulang dari kegiatan kampus. Pelaku, yang sudah menunggu di dekat rumah korban, mendadak mendekatinya sambil membawa cairan berbahaya. Tanpa banyak bicara, pelaku menyiramkan air keras ke arah wajah dan tubuh korban.
Warga sekitar yang mendengar teriakan korban segera memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif untuk mengatasi luka bakar serius yang dideritanya. Dokter menyebut bahwa korban membutuhkan sejumlah operasi rekonstruksi untuk memulihkan kondisi fisiknya.
Tindakan Polisi
Polisi Yogyakarta langsung bergerak cepat menangani kasus ini. Pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian. Dalam konferensi pers, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa pelaku mengaku merencanakan aksi ini karena merasa marah dan dendam terhadap korban.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol. Andi Wijaya, menyatakan bahwa tindakan pelaku merupakan bentuk kekerasan berbasis gender yang tidak dapat ditoleransi. “Kami akan memproses kasus ini dengan tegas sesuai hukum yang berlaku. Pelaku dapat dijerat dengan pasal berlapis, termasuk tindak pidana kekerasan dan percobaan pembunuhan,” ujar Andi.
Dukungan untuk Mahasiswi
Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, termasuk aktivis perempuan dan organisasi perlindungan korban kekerasan. Mereka menuntut hukuman berat bagi pelaku serta mendorong peningkatan perlindungan bagi perempuan dari ancaman kekerasan serupa.
“Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa ancaman kekerasan, terutama dalam hubungan yang sudah berakhir, harus ditanggapi dengan serius. Kita perlu membangun sistem perlindungan yang lebih kuat untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi lagi,” kata Nita Kusuma, salah satu aktivis perempuan di Yogyakarta.
Sementara itu, sejumlah gerakan solidaritas bermunculan untuk memberikan dukungan moril dan materil kepada korban. Mereka juga menggalang dana untuk membantu biaya pengobatan korban yang cukup besar.
Pentingnya Pencegahan Kekerasan Mahasiswi dan
Kasus ini menyoroti pentingnya edukasi tentang hubungan sehat dan bahaya kekerasan berbasis gender. Masyarakat diajak untuk lebih peka terhadap tanda-tanda ancaman kekerasan dan melaporkannya kepada pihak berwenang. Selain itu, korban kekerasan diimbau untuk segera mencari perlindungan dan pendampingan hukum agar kejadian serupa dapat dicegah.
Kesimpulan
Kekerasan seperti yang dialami oleh mahasiswi Yogyakarta ini bukan hanya tragedi pribadi, tetapi juga tamparan bagi kita semua sebagai masyarakat. Sudah saatnya kita bersatu untuk melawan segala bentuk kekerasan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua, terutama perempuan. Semoga keadilan segera terwujud, dan korban mendapatkan pemulihan yang layak.
Klik di sini untuk membaca berita lengkap tentang kasus berikut ini
Leave a Reply