Pada Selasa, 17 Desember 2024, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,3 mengguncang lepas pantai Vanuatu, tepatnya di sekitar ibu kota Port Vila. Gempa ini menyebabkan kerusakan parah di beberapa bangunan, termasuk kedutaan besar negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Selandia Baru, yang terletak di daerah yang terkena dampak.

Guncangan yang Membuat Warga Vanuatu Panik

Gempa terjadi pada pukul 03:36 UTC, menyebabkan kepanikan di kalangan warga setempat. Banyak bangunan yang mengalami kerusakan parah. Beberapa laporan menyebutkan adanya korban jiwa di Port Vila akibat runtuhnya lantai dasar gedung-gedung yang menampung kedutaan-kedutaan besar. Situasi darurat segera diberlakukan, dan tim penyelamat mulai bergerak untuk menanggulangi dampak dari bencana ini.

Peringatan Tsunami dan Setelah Gempa

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa terjadi. Beberapa gelombang tsunami diprediksi akan menghantam pantai-pantai di Vanuatu dan negara-negara tetangganya, seperti Fiji dan Kiribati. Gelombang tersebut diperkirakan akan setinggi satu meter. Namun, BMKG mengonfirmasi bahwa tidak ada ancaman tsunami besar bagi wilayah Australia.

Beberapa gempa susulan terjadi setelah kejadian utama. Gempa susulan pertama dengan kekuatan 5,5 terjadi tak lama setelah gempa besar, diikuti oleh gempa kedua pada Rabu pagi dengan kekuatan 6,1, yang semakin memperburuk kondisi di Vanuatu. Para ahli seismologi memperkirakan dampak dari gempa susulan ini akan semakin besar. Oleh karena itu, potensi kerusakan lebih lanjut sangat tinggi.

Untuk Informasi Terlengkap mengenai Berita terkini kunjungi TresDemaIO

Kerusakan Infrastruktur dan Gangguan Komunikasi

Pemerintah setempat telah menetapkan status darurat dan mengaktifkan upaya penyelamatan serta bantuan internasional. Kerusakan signifikan terjadi di berbagai titik di Port Vila, termasuk pada landasan pacu bandara utama yang terputus dan menghambat akses bantuan internasional. Komunikasi juga terganggu, menyulitkan koordinasi untuk memberikan bantuan.

Respon Internasional dan Bantuan

PBB memperkirakan sekitar 116.000 orang terdampak akibat gempa ini. Banyak yang kehilangan tempat tinggal karena kerusakan struktural yang luas. Negara-negara seperti Australia dan Selandia Baru segera menawarkan bantuan, mengirimkan tim penyelamat dan bahan makanan untuk mendukung pemulihan.

Sebagai salah satu negara yang terletak di “Cincin Api Pasifik”, Vanuatu sering menghadapi ancaman bencana alam seperti gempa bumi, badai, dan tsunami. Masyarakat dunia kini semakin menyadari betapa rentannya kawasan ini terhadap berbagai bencana alam. Oleh karena itu, solidaritas internasional sangat dibutuhkan untuk membantu pemulihan Vanuatu.

Kondisi Terkini dan Langkah Selanjutnya

Saat ini, tim penyelamat dan relawan internasional telah bekerja tanpa henti untuk menanggulangi situasi pasca-gempa. Vanuatu memerlukan dukungan besar untuk pemulihan infrastruktur, penyediaan tempat tinggal sementara, serta bantuan medis. Organisasi internasional seperti Palang Merah dan lembaga kemanusiaan lainnya membuka saluran donasi untuk membantu warga Vanuatu yang terdampak.

Gempa ini menjadi pengingat tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Hal ini juga menggarisbawahi urgensi untuk meningkatkan upaya mitigasi bencana di negara-negara yang rawan gempa dan tsunami, seperti Vanuatu.

Bagi mereka yang ingin memberikan bantuan, Palang Merah Vanuatu dan organisasi internasional lainnya menyediakan saluran donasi yang dapat diakses oleh masyarakat global.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai gempa Vanuatu dan cara memberikan bantuan, Anda bisa mengunjungi artikel terkait di The Times dan News.com.au.