2 Orang Hilang Diduga Terseret Banjir Bandang di Donggala, 50 Rumah Terdampak

2 Orang Hilang Diduga Terseret Banjir Bandang di Donggala, 50 Rumah Terdampak

2 Orang Hilang Diduga Terseret Banjir Bandang di Donggala, 50 Rumah Terdampak

Bencana banjir bandang kembali mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada Minggu malam, 26 Mei 2025. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak sore hari menyebabkan sungai di Kecamatan Balaesang meluap, memicu banjir bandang yang menghancurkan organisasi warga secara tiba-tiba.

Akibat kejadian tersebut, dua orang dilaporkan hilang dan diduga terseret arus deras. Sementara itu, sebanyak 50 rumah mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan hingga berat, dan ratusan warga harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

2 Orang Hilang Diduga Terseret Banjir Bandang di Donggala, 50 Rumah Terdampak
2 Orang Hilang Diduga Terseret Banjir Bandang di Donggala, 50 Rumah Terdampak

2 Orang Hilang Diduga Terseret Banjir Bandang di Donggala, 50 Rumah Terdampak

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Donggala, banjir bandang terjadi sekitar pukul 19.30 Wita. Hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan hulu sungai selama lebih dari empat jam. Air sungai yang tak mampu menampung debit air akhirnya meluap dan membawa material lumpur, batu, serta potongan kayu ke pemukiman warga.

Banjir menyapu rumah-rumah yang berada di sekitar bantaran sungai, menghancurkan beberapa unit, serta merusak infrastruktur jalan dan jembatan kecil. Arus deras juga menyebabkan akses utama ke desa terdampak sempat terputus selama beberapa jam.


Korban Hilang dan Upaya Pencarian

Dua orang korban yang dinyatakan hilang diketahui adalah seorang pria dewasa dan anak berusia 10 tahun. Keduanya terakhir terlihat berada di sekitar rumahnya yang berada dekat dengan sungai. Saat banjir datang, keluarga mereka tidak sempat menyelamatkan diri bersama.

Kepala BPBD Donggala, Ahmad Saiful, menyatakan bahwa proses pencarian sudah dilakukan sejak malam kejadian, namun terkendala oleh medan yang sulit dan cuaca yang belum bersahabat.

“Kami telah menerjunkan tim SAR gabungan, termasuk dari Basarnas, TNI, dan relawan setempat. Pencarian dilanjutkan pagi ini menggunakan perahu karet serta pencarian darat,” ujarnya.


Kerusakan Fasilitas dan Dampak Sosial

Selain rumah warga, fasilitas umum seperti musala, sekolah dasar, dan jaringan listrik juga ikut terdampak. Beberapa tiang listrik roboh akibat derasnya arus udara, menyebabkan pemadaman di sejumlah wilayah. Jalur komunikasi pun sempat terganggu karena jaringan seluler tidak stabil.

Pemerintah setempat telah membangun posko pengungsian sementara di balai desa dan masjid yang tidak terdampak banjir. Lebih dari 180 warga telah mengungsi dengan kondisi seadanya, dan saat ini sangat membutuhkan bantuan logistik, makanan, air bersih, serta selimut.


Tanggapan Pemerintah dan Bantuan Darurat

Bupati Donggala yang meninjau langsung lokasi pada Senin pagi, memuat agar bantuan darurat segera dikirim ke lokasi. Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Sosial untuk mendistribusikan kebutuhan dasar warga terdampak.

“Prioritas utama saat ini adalah pencarian korban hilang dan pemulihan kebutuhan dasar warga. Kami juga akan melakukan pendataan kerusakan rumah dan infrastruktur agar bisa segera ditindaklanjuti,” ujar Bupati dalam keterangannya.


Peringatan Dini dan Ancaman Lanjutan

BMKG Sulawesi Tengah telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir untuk beberapa hari ke depan. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor diminta untuk waspada dan siap melakukan evakuasi mandiri jika diperlukan.

Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Subekti, mengingatkan bahwa kondisi cuaca masih labil akibat dinamika atmosfer tropis yang memicu pertumbuhan awan hujan ekstrem.


Solidaritas Warga dan Aksi Kemanusiaan

Di tengah situasi darurat, berbagai organisasi kemanusiaan dan komunitas lokal turut bergerak memberikan bantuan. Posko dapur umum Didirikan oleh relawan dan karang taruna desa, sementara masyarakat dari desa sekitar menyumbangkan makanan, pakaian, dan air minum.

Tagar #PrayForDonggala menjadi trending di media sosial sejak malam kejadian. Warganet menyampaikan simpati dan doa bagi para korban serta sepanjang penggalangan dana untuk membantu mereka yang terdampak.


Kesimpulan: Butuh Dukungan Jangka Panjang

Bencana banjir bandang di Donggala menjadi peringatan akan pentingnya mitigasi bencana, pengawasan kawasan rawan banjir, serta pembangunan infrastruktur tangguh bencana. Selain bantuan darurat, warga terdampak juga memerlukan dukungan jangka panjang untuk pemulihan tempat tinggal, mata pencaharian, dan kesehatan mental.

Tragedi ini meninggalkan duka dan trauma mendalam, terutama bagi keluarga korban hilang. Namun, dengan sinergi antara pemerintah, negara, dan masyarakat, diharapkan proses pemulihan bisa berlangsung cepat dan para korban mendapatkan keadilan serta perhatian yang layak.

Baca juga: Banjir akibat Tanggul Jebol di Karangasem, Ternak Warga Hanyut

adminTres Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TresDemaIO

TresDemaio adalah platform artikel terpercaya yang menyajikan berbagai informasi menarik, inspiratif, dan edukatif. Kami hadir untuk memenuhi kebutuhan pembaca dengan konten yang berkualitas, mencakup beragam topik seperti Kuliner, gaya hidup, Politik, bisnis, dan banyak lagi.