12 RT di Jaktim Kembali Banjir Pagi Ini, Ketinggian Air Capai 60 Cm
Banjir kembali merendam sejumlah wilayah di Jakarta Timur pada Selasa pagi (5 Agustus 2025). Sedikitnya 12 rukun tetangga (RT) tercatat tergenang air dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter. Peristiwa ini menambah daftar wilayah Jakarta yang masih rawan banjir meski telah dilakukan berbagai upaya penanganan.
12 RT di Jaktim Kembali Banjir Pagi Ini, Ketinggian Air Capai 60 Cm
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ke-12 RT yang terdampak tersebar di sejumlah kelurahan di Jakarta Timur, seperti Cipinang Melayu, Cawang, dan Bidara Cina. Genangan air tertinggi tercatat di daerah Cipinang Melayu, mencapai 60 cm.
Sebagian besar genangan disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur sejak dini hari serta meluapnya aliran air dari Kali Sunter. Drainase yang tersumbat di beberapa titik turut memperparah kondisi banjir di pemukiman padat penduduk tersebut.
Penyebab Banjir dan Kondisi Cuaca
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi merata di wilayah Jabodetabek sejak Senin malam. Kondisi ini diperparah dengan sistem aliran air yang belum optimal dan terhambat oleh sampah serta sedimentasi di saluran air.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyebut bahwa sistem drainase yang belum sepenuhnya dibenahi masih menjadi tantangan. Ia juga mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dalam beberapa hari ke depan.
Tanggapan dan Langkah Penanganan dari Pemprov
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah menerjunkan petugas dan pompa portabel ke titik-titik rawan. Penanganan darurat dilakukan dengan menyedot air dari jalan dan pemukiman agar tidak semakin meluas.
Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan posko pengungsian sementara dan logistik jika genangan tidak surut dalam 24 jam. Ia juga menegaskan pentingnya percepatan proyek normalisasi sungai yang masih tertunda.
Dampak Terhadap Aktivitas Warga
Banjir setinggi 30–60 cm cukup mengganggu aktivitas warga, terutama mereka yang harus bekerja atau mengantar anak sekolah. Beberapa ruas jalan mengalami kemacetan karena kendaraan tidak bisa melintas.
Di Kelurahan Cawang, warga terpaksa memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi sejak dini hari. Beberapa rumah yang berada di daerah rendah sudah tergenang hingga sebetis orang dewasa. Warga mengaku sudah terbiasa, namun berharap solusi jangka panjang segera dilakukan pemerintah.
Respon dari Warga dan Harapan
Warga yang terdampak mengaku kecewa karena masalah banjir masih terus terjadi setiap musim hujan. Mereka menilai upaya penanganan belum menyentuh akar permasalahan, seperti kurangnya pengawasan terhadap pembangunan liar di bantaran sungai dan lambannya pengerukan kali.
Salah satu warga Cipinang Melayu, Fitri (39), mengatakan bahwa setiap hujan deras selalu membuat mereka was-was. “Sudah sering banjir, tapi belum ada perubahan nyata. Kami hanya bisa berharap banjir cepat surut dan tidak merusak barang-barang di rumah,” ujarnya.
Langkah Pencegahan yang Disarankan
Pemerintah daerah bersama warga diimbau untuk melakukan pembersihan saluran air secara rutin dan tidak membuang sampah sembarangan. Pembangunan sumur resapan dan peningkatan ruang terbuka hijau juga disebut sebagai langkah jangka panjang untuk mengurangi potensi banjir.
BPBD juga telah membagikan panduan kesiapsiagaan kepada warga, termasuk cara evakuasi cepat, penyimpanan dokumen penting di tempat aman, serta perlengkapan darurat yang wajib disiapkan selama musim hujan.
Kesimpulan: Banjir Masih Jadi Tantangan Jakarta
Banjir di 12 RT Jakarta Timur menjadi pengingat bahwa permasalahan banjir belum sepenuhnya teratasi. Koordinasi antarinstansi, penegakan aturan tata ruang, dan peran aktif masyarakat menjadi kunci penting dalam mengurangi dampak banjir di masa depan.
Baca juga: Pramono Sebut Jakarta Siap Jadi Kota Global, Kebudayaan Jadi Kekuatan
Leave a Reply